H. Akbar
Imam
Ghazali mengatakan bahwa hati manusia ibarat cermin, sedangkan petunjuk Allah bagaikan nur atau cahaya. Seandainya hati seseorang itu bersih
maka niscaya setiap langkahnya akan memancarkan cahaya kebaikan yang
dengan itu cahaya-nya akan sampai kepada yang lainnya. Bukankah
Rasulullah pernah mengatakan bahwa dalam diri manusia ada bagian yang
jika bagian itu baik, maka yang lainnya pun akan mengikuti baik
Menata
hati merupakan langkah pertama sebelum menjalankan setiap aktivitas.
Karena saat hati kurang baik, maka akan memberikan dampak pula pada
aktivitasnya. Niat yang lurus, hati yang bersih dan ikhlas menjadi
syarat pertama dalam melaksanakan aktivitas.
Allah menyampaikan di
dalam Al Qur’an “Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar
mereka beribadah kepadaku” (QS. Adzariyat 56). Menjadi kewajiban setiap
orang dalam mengisi waktunya dengan nilai-nilai kebaikan dan nilai
ibadah kepada Allah SWT. Mari manfaatkan setiap momentum kebaikan
menjadi ajang fastabiqul khairat untuk meraih ridha dari Allah
SWT dan kemuliaan di sisiNya. Bukankah kita orang-orang mukmin sudah
diberikan jaminan surga yang di dalamnya penuh dengan keindahan dan
kenikmatan yang tidak bisa dibayangkan oleh nalar manusia.
“Seorang
pun tidak mengetahuinya apa yang disembunyikan untuk mereka, yaitu
(bermacam-macam nikmat) yang menyedapkan pandangan mata sebagai balasan
terhadap apa yang telah mereka kerjakan”. (QS As Sajdah: 17)
“Allah
menjanjikan kepada orang-orang mukmin, lelaki dan perempuan, (akan
mendapat) surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai, kekal mereka di
dalamnya, dan (mendapat) tempat-tempat yang bagus di surga ‘Adn. Dan
keridhaan Allah adalah lebih besar; itu adalah keberuntungan yang
besar”. (QS. At-Taubah: 72)
“Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin, diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka…”. (QS. At Taubáh: 111)
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar