Para sahabat mencontohkan kita bagaimana mencintai Rasulullah SAW. Abu Bakar ra. rela dipukuli, agar Rasulullah SAW tidak dipukuli. Beliau pingsan, ketika sadar yang ditanyakan adalah Rasulullah SAW. Perempuan Anshar kehilangan anak, suami, ayah, dan saudaranya dalam sebuah peperangan. Tapi ketika pasukan pulang, yang ditanyakan adalah Rasulullah SAW. Bilal, kalau adzan setelah Rasulullah saw. meninggal, selalu menangis saat sampai “Asyhadu Anna Muhammadan Rasulullah”.
Pergi keluar Madinah, ketika datang dan adzan, beliau dan para sahabat menangis. Banyak juga sahabat yang menangis karena merasa tidak bertemu dengan beliau setelah berada di surga nanti.
Allah swt. berfirman
لَقَدْ جَاءَكُمْ رَسُولٌ مِنْ أَنْفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُمْ بِالْمُؤْمِنِينَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ
“Sesungguhnya telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin.” [At-Taubah: 128].
Rasulullah saw. berasal dari kalangan bangsa Arab, tempat awal dimulainya dakwah Islam.
“Sungguh Allah telah memberi karunia kepada orang-orang yang beriman ketika Allah mengutus di antara mereka seorang rasul dari golongan mereka sendiri.” [Ali Imran: 164].
Ini merupakan sebuah keuntungan bagi mereka. Akan mudah memahami karena satu bahasa dan mudah meneladaninya. Mereka juga sudah tahu bagaimana asal-usul Rasulullah SAW; keluarganya, masa pertumbuhannya hingga dewasa, sifat-sifatnya, dan sebagainya. Bahkan bahwa beliau adalah anak yang terlahir dari pernikahan yang sah, bukan dari perzinaan. Ini semua akan membuat orang-orang Arab itu tidak menaruh curiga sedikit pun terhadap Rasulullah SAW bahwa beliau adalah orang yang benar-benar baik, dan menginginkan kebaikan bagi mereka.
Kalimat (عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ) menunjukkan bahwa Rasulullah saw. sangat bersedih ketika melihat umatnya dalam keadaan yang susah. Sedih ketika melihat ada umatnya merubah agama yang mudah ini menjadi sulit. Allah swt. berfirman:
“Dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan.” [Al-Hajj: 78].
Sedangkan Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya agama ini adalah mudah.” [HR.Bukhari]. Oleh karena itu, agama Islam ini harus dipahami secara benar. Tidak dipersulit.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar