RANGGEUYAN MUTIARA : (1) ulah ngewa ka ulama anu sajaman (2) ulah nyalahkeun kana pangajaran batur (3) ulah mariksa murid batur (4) ulah medal sila upama kapanah - KUDU ASIH KA JALMA NU MIKANGEWA KA MANEH - Pangersa Guru Almarhum

Selasa, 28 Januari 2014

SISI MENEJEMEN DAN LEADERSHIP RUMAH TANGGA RASULULLAH SAW

Manaqib - Kendati Muhammad sebagai Rasul Allah dan pemimpin agung dan tertinggi umat Islam, namun penerapan manajamen dan leadership di rumah tangga Beliau sangatlah unik sehinnga tidak terlihat ngebos (menjadi bos besar) yang setiap saat dan detik wajib dilayani istri dan pelayan yang banyak sebagaimana halnya para pemimpin dunia lainya. Manajemen dan leadership yang beliau terapkan sangatlah sederhana, namun sangat menyentuh sisi kemanusiaan para istri Beliau secara alami (fitrah) sehingga seakan Beliau adalah suami biasa dan tidak terlihat sedikitpun ketinggian, apalagi keangkuhan dalam dirinya.



Beberapa kasus berikut dapat menjelaskan hal tersebut sebagai sebuah fakta kehidupan rumah tangga Rasulullah yang aplikatif, bukan hanya sekedar nilai dan teori-teori kebaikan.
  1. Rasulullah meletakkan bibirnya di tempat yang sama dengan bibir Aisyah dari gelas bekas Aisyah minum dan meminum sisa air minuman Aisyah. (Riwayat Muslim).
  2. Rasullah bersandar di pangkuan Aisyah sedangkan ia sedang haidh. (Riwayat Muslim).
  3. Rasulullah meminta Aisyah menyisirkan rambutnya dan memotong kukunya. (Riwayat Muslim)
  4. Rasulullah sering menghirup udara malam (piknik) bersama Aisyah di malam hari. (Riwayat Al-Bukhari)
  5. Rasulullah tertawa mendengar candaan istrinya. (Riwayat Al-Bukhari)
  6. Rasulullah sering membantu istrinya menyiapkan keperluan rumah tangga. (Riwayat Al-Bukhari)
  7. Rasulullah sering memberikan hadiah, khususnya daging kurban kepada sahabat-sahabat istrinya (Khadijah) setelah beliau wafat. (Riawayat Al-Bukhari)
  8. Rasulullah Sering memuji istrinya dalam hal kelebihan mereka. (Riwayat Al-Bukhari).
  9. Rasulullah menyatakan cinta pada istrinya. (Riwayat Muslim).
  10. Rasulullah melihat sisi kebaikan dan kelebihan istrinya. (Riwayat Muslim)
  11. Rasululullah tidak pernah menceritakan kepada orang lain privasi istrinya. (Riwayat Muslim)
  12. Rasulullah sangat memahami perasaan istrinya baik dalam keadaan senang maupun marah. (Riwayat Muslim)
  13. Rasulullah senang menerima hadiah dari istrinya (Riwayat Muslim)
  14. Rasulullah sabar dan tahan menanggung perilaku istrinya yang kurang berkenan. (Riwayat Muslim)
  15. Rasulullah tidak pernah kasar atau memukul istrinya (Riwayat An-Nasa’i)
  16. Rasulullah menghibur istrinya dan menghapus air mata istrinya jika Beliau temukan istrinya sedang menangis. (Riawayat An-Nasa’i)
  17. Rasulullah pernah menyuapkan makanan pada istrinya. (Riawayat Al-Bukhari)
  18. Rasulullah menghadirkan sendiri keperluan-keperluan istrinya. (Riwayat Al-hakim)
  19. Rasulullah percaya pada istrinya. (Riwayat Muslim)
  20. Rasulullah sangat pandai berbicara dalam menjaga perasaan istrinya. (Riwayat An-Nasa’i)
  21. Rasulullah sangat adil di antara istri-istrinya. (Riwayat At-Tirmizi)
  22. Rasulullah sangat menjaga dan memperhatikan istri-istrinya. (Riwayat Bukhari)
  23. Rasulullah tetap bergaul seperti biasa (selain hubungan seks langsung) saat istrinya haidh. (Riwayat Bukhari) .
  24. Rasulullah suka mengajak istrinya musafir dengan melakukan undian di antara mereka. (Riwayat Bukhari dan Muslim).
  25. Rasulullah pernah melakukan lomba lari dengan Aisyah. (Abu Daud)
  26. Rasulullah suka memanggil istrinya dengan nama panggilan/gelar. (Riwayat Ahmad)
  27. Rasulullah suka menuturkan berbagai cerita pada istrinya. (Riwayat Bukhari)
  28. Rasulullah ikut serta dalam kegembiraan istrinya. (Riwayat Bukhari)
  29. Rasulullah tidak pernah menggunakan kata-kata kasar dalam rumah tangga. (Riwayat Ad-Daromi)
  30. Rasulullah menghormati kesukaan istrinya (Adabul Mufrad)
  31. Rasulullah sangat baik pada istri-istrinya. (Riwayat At-Tirmizi)
  32. Rasulullah kalau hendak menggauli istrinya saat pulang dari musafir memberikan kesempatan pada mereka untuk berhias diri. (Riwayat An-Nasa’i)

Tidak ada komentar :