Beberapa kasus berikut dapat menjelaskan hal tersebut sebagai sebuah fakta kehidupan rumah tangga Rasulullah yang aplikatif, bukan hanya sekedar nilai dan teori-teori kebaikan.
- Rasulullah meletakkan bibirnya di tempat yang sama dengan bibir Aisyah dari gelas bekas Aisyah minum dan meminum sisa air minuman Aisyah. (Riwayat Muslim).
- Rasullah bersandar di pangkuan Aisyah sedangkan ia sedang haidh. (Riwayat Muslim).
- Rasulullah meminta Aisyah menyisirkan rambutnya dan memotong kukunya. (Riwayat Muslim)
- Rasulullah sering menghirup udara malam (piknik) bersama Aisyah di malam hari. (Riwayat Al-Bukhari)
- Rasulullah tertawa mendengar candaan istrinya. (Riwayat Al-Bukhari)
- Rasulullah sering membantu istrinya menyiapkan keperluan rumah tangga. (Riwayat Al-Bukhari)
- Rasulullah sering memberikan hadiah, khususnya daging kurban kepada sahabat-sahabat istrinya (Khadijah) setelah beliau wafat. (Riawayat Al-Bukhari)
- Rasulullah Sering memuji istrinya dalam hal kelebihan mereka. (Riwayat Al-Bukhari).
- Rasulullah menyatakan cinta pada istrinya. (Riwayat Muslim).
- Rasulullah melihat sisi kebaikan dan kelebihan istrinya. (Riwayat Muslim)
- Rasululullah tidak pernah menceritakan kepada orang lain privasi istrinya. (Riwayat Muslim)
- Rasulullah sangat memahami perasaan istrinya baik dalam keadaan senang maupun marah. (Riwayat Muslim)
- Rasulullah senang menerima hadiah dari istrinya (Riwayat Muslim)
- Rasulullah sabar dan tahan menanggung perilaku istrinya yang kurang berkenan. (Riwayat Muslim)
- Rasulullah tidak pernah kasar atau memukul istrinya (Riwayat An-Nasa’i)
- Rasulullah menghibur istrinya dan menghapus air mata istrinya jika Beliau temukan istrinya sedang menangis. (Riawayat An-Nasa’i)
- Rasulullah pernah menyuapkan makanan pada istrinya. (Riawayat Al-Bukhari)
- Rasulullah menghadirkan sendiri keperluan-keperluan istrinya. (Riwayat Al-hakim)
- Rasulullah percaya pada istrinya. (Riwayat Muslim)
- Rasulullah sangat pandai berbicara dalam menjaga perasaan istrinya. (Riwayat An-Nasa’i)
- Rasulullah sangat adil di antara istri-istrinya. (Riwayat At-Tirmizi)
- Rasulullah sangat menjaga dan memperhatikan istri-istrinya. (Riwayat Bukhari)
- Rasulullah tetap bergaul seperti biasa (selain hubungan seks langsung) saat istrinya haidh. (Riwayat Bukhari) .
- Rasulullah suka mengajak istrinya musafir dengan melakukan undian di antara mereka. (Riwayat Bukhari dan Muslim).
- Rasulullah pernah melakukan lomba lari dengan Aisyah. (Abu Daud)
- Rasulullah suka memanggil istrinya dengan nama panggilan/gelar. (Riwayat Ahmad)
- Rasulullah suka menuturkan berbagai cerita pada istrinya. (Riwayat Bukhari)
- Rasulullah ikut serta dalam kegembiraan istrinya. (Riwayat Bukhari)
- Rasulullah tidak pernah menggunakan kata-kata kasar dalam rumah tangga. (Riwayat Ad-Daromi)
- Rasulullah menghormati kesukaan istrinya (Adabul Mufrad)
- Rasulullah sangat baik pada istri-istrinya. (Riwayat At-Tirmizi)
- Rasulullah kalau hendak menggauli istrinya saat pulang dari musafir memberikan kesempatan pada mereka untuk berhias diri. (Riwayat An-Nasa’i)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar