Perlindungan
Allah itu bermacam-macam, contohnya pada Perang Badar, bukan hanya pasukan
malaikat saja yang turun tetapi musuh juga jadi terlihat sedikit di mata kaum
muslimin.
Musuh
terbesar bagi kita adalah bukan makhluk, karena itu hanya alat. Musuh besar
kita adalah setan dan kawan-kawannya. Hal yang paling berbahaya bagi kita
adalah bukan orang lain tetapi sikap kita sendiri. Sedangkan kalau tidak ada
musuh tidak akan seru. Maka orang-orang yang berlindung kepada Allah pasti
memuaskan dan nikmat, karena perlindungan Allah itu spektrumnya sangat luas,
bisa terdeteksi bisa juga tidak terdeteksi oleh akal kita.
Tidak ada
yang tidak masuk akal, tetapi akal kita yang tidak sampai. Titipkan istri atau
suami masing-masing kepada Allah. Dengan mengamalkan doa "Hasbunallah
wani'malwakil Ni'malmaula wani'mal nashir". Dengan mengamalkan doa ini
dan meyakini bahwa semua makhluk itu milik Allah.
Dengan
Allah-lah urusan kita serahkan. Berdiri, duduk dan berbaring ingat kepada Allah
karena semuanya milik Allah. Sesuai dengan kisah Nabi Muhammad saw ketika
diancam untuk dibunuh dengan pedang terhunus. Kata yang keluar dari mulut
Beliau adalah, "Aku berlindung kepada Allah".
Ini adalah
ilmu hati, berbeda lagi dengan ilmu akal dan ilmu fisik, karena nanti kita
tidak bisa mati konyol karena hanya yakin. Ini adalah jalan syariat untuk tidak
konyol.
Tidak boleh
keyakinan melemahkan ikhtiar. Tidak boleh kegigihan ikhtiar memperlemah
keyakinan. Jadi lakukanlah ikhtiar, tubuh 100% bersimbah keringat, terus
berbuat all out (bersungguh-sungguh), otak peras sesuai teknologi yang
paling mutakhir saat ini.
Kita tidak
bisa konyol dengan hanya membawa panah melawan peluru. Ilmu hatinya sudah benar
dengan keyakinan tetapi, sunnatullahnya adalah kecepatan peluru lebih daripada
panah, hal ini harus diakali. Berbeda dengan zaman Rasul atau sudah tidak ada
peluang.
kisah
meriwayatkan ketika Rasulullah hijrah dan berdoa di goa Tur, sahabat Abu Bakar
merasa gentar, jawaban Rasul adalah, "Jangan sedih sesungguhnya Allah
bersama kita".
Jadi, kita
sempurnakan syariat, tubuh harus dimaksimalkan, otak juga. Dua-duanya akan
menjadi ibadah. Tidak masalah jika kita mati terbunuh. Tidak ada yang kalah
kecuali orang yang kurang iman. Kemenangan dan kekalahan hanya dipergilirkan.
Mudah-mudahan segala kejadian yang saat ini terjadi, membuat kita semakin
mantap untuk meyakini kebenaran.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar