RANGGEUYAN MUTIARA : (1) ulah ngewa ka ulama anu sajaman (2) ulah nyalahkeun kana pangajaran batur (3) ulah mariksa murid batur (4) ulah medal sila upama kapanah - KUDU ASIH KA JALMA NU MIKANGEWA KA MANEH - Pangersa Guru Almarhum

Sabtu, 30 Agustus 2014

KEMULIAAN KARENA IMAN DAN TAQWA ADALAH ABADI

Manaqib - Anda tidak akan bisa menguasai segala hal dan tidak mungkin "mulia" dalam segala hal. Ada yang mulia di jabatan pemerintah, tapi tak mulia di kalangan pemain sepak bola. Ada yang terhormat di lapangan bulu tangkis, tapi tak terkenal di kalangan pedagang ikan laut. Ada yang sukses di kampus, tapi tak dikenal di masyarakat umum. Ada yang terkenal di masjid, tapi tak populer di pasar.


Orang menghormati orang lain seringkali adalah karena adanya kesamaan bidang atau kepentingan. Kalau orang-orang mulia dalam berbagai bidang berkumpul, Anda pasti akan lebih menghormati orang yang memiliki kesamaan kerja atau kepentingan. Walaupun di sana ada guru Anda, sangat bisa Anda membiarkannya sendiri demi melayani orang lain yang saat ini sama bidang kerja dan kepentingannya dengan Anda.

Seorang yang dihormati di suatu saat dan suatu tempat belum tentu mendapatkan kehormatan yang sama pada waktu yang lain dan tempat yang lain. Karena itu, hindari penyakit hati berikut ini:

1. Merasa terkenal dan merasa mulia
2. Keinginan dilayani sebagai orang yang istimewa
3. Merasa orang lain adalah di bawah "kelas"nya

Penyakit di atas adalah bagian dari megalomania (merasa dirinya super segala-galanya). Ini adalah masuk di antara penyakit gila.

Ingatlah bahwa mulia karena pangkat dan kekayaan itu berwaktu. Andai tak berwaktu, niscaya Fir'aun dan Qarun tetap mulia dan dikirimi doa sampai saat ini. Yang abadi adalah kemuliaan karena iman dan taqwa yang walau namanya tidak terkenal, senantiasa didoakan oleh semuanya sampai kiamat kelak.

Tidak ada komentar :