Tubuh kita membutuhkan istirahat. Perasaan kita membutuhkkan nuansa rileks dan santai. Hati kita membutuhkan waktu "bertemu" Tuhannya. Jangan sampai karena alasan pekerjaan atau mengejar sukses dan bahagia kita korbankan hak-hak tubuh, perasaan dan hati karena bahagia yang sesungguhnya adalah ketika semua yang ada pada diri kita telah terpenuhi hak-haknya.
Uraian di atas terasa kuno, kolot dan konservatif bagi sebagian orang yang masih menuhankan nafsu serakahnya. Tapi yakinlah, mengikuti usianya yang semakin menua, mereka akan sadar bahwa sementara ini mengejar bahagia melalui jalan yang berlawanan dengan alamat bahagia itu sendiri. Sayangnya, kesadaran itu terlambat.
Buka mata, buka rasa, dan buka hati. Allah hadir dalam setiap waktumu. Sembahlah Dia sesuai dengan haknya. Istirahatkan capek dan lelahmu dengan yakin, percaya dan tawakkal padaNya.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar