SYUKUR NIKMAT DITANDAI KEISTIQAMAHAN IBADAH

Manaqib - Apakah orang dimanja dengan kesenangan itu pasti orang yang disukai Allah? Apakah yang membedakan kenikmatan yang Allah berikan sebagai pahala, ganjaran atau balasan kebaikan kita dengan kenikmatan yang Allah berikan sebagai jebakan menuju derita abadi?

Ulama banyak menyatakan bahwa nikmat yang merupakan tsawab/ jaza' al-khayr (balasan kebaikan) ditandai dengan keistiqamahan penerimanya dalam ibadah dan ketaatan. Sementara kesenangan yang menjebak (istidraj) itu bisa dilihat dari perilaku penerimanya yang selalu menjauh serta memusuhi syari'at Allah.


Kita di bagian yang mana? Pertama atau kedua? Lihatlah ibadah dan ketaatan kita, telitilah suara hati kita, serta timbanglah segenap perilaku kita. Jika kita selalu bersama Allah, menjalankan syari'at Allah, meneladani Nabi Muhammad sebagai pemimpin utusan-utusan Allah, maka kita termasuk yang pertama. Bersyukurlah kita karenanya. Jika sebaliknya, maka yang kedua. Kami berlindung kepada Allah dari keburukan yang demikian.