Ketika seseorang telah berada dalam stasiun spiritual seperti ini maka ia berada dalam jaminan pengaturan Allah Swt. Renungkanlah beberapa ayat yang berkenaan dengan hal ini, di antaranya adalah QS 73:9 yang berbunyi: “(Dialah (Tuhan timur dan barat,tiada Tuhan selain Dia, maka jadikanlah Dia sebagai pelindung (wakil),” dan QS 65:3: “Barang siapa yang bertawakkal pada Allah, maka Dia akan mencukupinya.” Selalu ada cara Allah membantu, menolong dan menyelamatkan orang-orang yang kembali dan bergantung kepadaNya. Cara Allah seringkali di luar dugaan dan nalar manusia, berikut pula saat atau waktunya.
Nabi Ibrahim yang dibakar berhari-hari di tempat pembakaran yang dibuat khusus berbulan-bulan untuk menghukumnya keluar dengan selamat dan tetap sehat serta bugar (QS 21: 68-69). Nabi Musa dan kaumnya yang dikejar-kejar oleh Fir’un dengan bala tentaranya kebingunan mencari jalan keluar dari posisi yang terjepit dan terjebak di pinggir pantai. Ketika umat Nabi Musa waswas ketakutan sambil berkata “kita akan ketangkap” ternyata Allah memberikan jalan keluar dengan terpecahnya lautan yang membuka jalan pada Musa dan kaumnya (QS 26: 62). Sahabat Nabi Muhammad yang diancam akan dikepung dan diserang ternyata juga diberikan keselamatan oleh Allah dengan cara tidak terduga (QS 3: 173).
Mereka semua ditolong dan diselamatkan oleh Allah hanya dengan kalimat hasbunaa Allah wa ni’ma al-wakiil (cukuplah Allah sebagai Penolong kami dan Allah sebaik-baiknya Pelindung) yang diucapkannya dengan penuh keyakinan. Allah memerintahkan api untuk menjadi dingin dan menyelamatkan Nabi Ibrahim, Allah memerintahkan Nabi Musa untuk memukulkan tongkatnya agar lautan terbelah, dan Allah memasukkan rasa takut di hati orang-orang kafir ketika akan menyerang sahabat rasulullah.
Kehadian Allah dalam hidup kita, kebersamaan kita dengan Allah dan bersamanya Allah dengan kita adalah modal utama untuk meraih pertolongan, perlindungan, kesuksesan dan kebahagiaan. Bermacam ujian, rintangan dan tantangan yang harus dihadapi akan terasa lebih mudah dijalani karena adanya keyakinan akan pertolongan Allah. Permasalahan yang tersisa adalah apakah kita merasakan kehadiran Allah dalam kehidupan kita? Ataukah kita telah memutus hubungan dengan Allah?
Dulu, menurut kisah Al-Qur’an, ada Harut dan Marut yang memiliki mantra yang berdaya magis luar biasa yang mampu memisahkan seseorang dari pasangannya, istri dari suaminya atau suami dari istrinya. Ilmu sihirnya sangat hebat. Namun ada yang lebih hebat lagi dari Harut dan Marut, yakni sihir yang mampu memisahkan manusia dari Tuhannya, yaitu sihir yang bernama syahwat duniawi. Waspadalah agar kita senantiasa tetap bersama Allah dan Allah bersama kita.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar