RANGGEUYAN MUTIARA : (1) ulah ngewa ka ulama anu sajaman (2) ulah nyalahkeun kana pangajaran batur (3) ulah mariksa murid batur (4) ulah medal sila upama kapanah - KUDU ASIH KA JALMA NU MIKANGEWA KA MANEH - Pangersa Guru Almarhum

Jumat, 17 Januari 2014

ISLAM MENGAJARI UMATNYA UNTUK BERAMAL

Manaqib - Kekasih tercinta, teladan umat manusia, Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengajarkan untuk tetap beramal, dan tetap optimis atas amal itu, walau kiamat datang esok hari.

Renungkan hadits berikut ini:

إِنْ قَامَتِ السَّاعَةُ وَفِي يَدِ أَحَدِكُمْ فَسِيلٌ، فَإِنِ اسْتَطَاعَ أَلَّا تَقُومَ السَّاعَةُ حَتَّى يَغْرِسَهَا، فَلْيَفْعَلْ

Jika kiamat tiba sedangkan di tanganmu terdapat segenggam benih kurma, hendaklah kamu tanam jika kamu mampu. (HR. Ahmad No. 12981, Abu Daud Ath Thayalisi dalam Musnadnya No. 2181, Al Bukhari dalam Adabul Mufrad No. 479. Imam Al Haitsami menyatakan bahwa para rijal hadits ini atsbaat tsiqaat (kuat lagi terpercaya). Dishahihkan Syaikh Syuaib Al Arnauth, katanya sesuai standar Imam Muslim. Lihat Ta’liq Musnad Ahmad No. 12981)



Lihatlah nasihat ini, walaupun kiamat tengah atau akan terjadi, Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam tetap menganjurkan kita menanam kurma jika mampu. Padahal apa manfaatnya menanam kurma ketika kiamat atau akan kiamat, yang tumbuh kembang dan buahnya butuh waktu lama? Siapa yang bisa menikmatinya padahal semua manusia sudah tidak ada?



Hadits ini, tidak lain adalah untuk menunjukkan betapa berharganya nilai amal manusia yang mendatangkan manfaat walau kecil dan bahkan tidak ada hasilnya. Hadits ini juga menanamkan jiwa optimisme kepada umat Islam agar tidak mudah putus asa. Jika ini ditanamkan pada urusan dunia, tentu apalagi pada urusan agama dan akhirat, dakwah dan jihad, amar ma’ruf dan nahi munkar, serta ketaatan lainnya. Tentu titik tekan motivasinya lebih kuat lagi.

Tidak ada komentar :