Manaqib - Alangkah indahnya bila kemenangan itu disempurnakan dengan
menaklukkan hati, yang berbuah kemenangan sejati. Kemenangan yang tidak
mengecil karena terbagi, buah dari menahan diri, kesabaran untuk
mendapat yang lebih banyak.
Bagaimana membuat musuh merasakan sentuhan ketulusan, menaklukkan
bara dengan cinta dan kepedulian, merubah antipati menjadi simpati,
permusuhan menjadi persahabatan, memperlakukan mereka secara terhormat
serta menyuguhkan kebesaran hati. Menyembunyikan nasihat tanpa melukai
kehormatan. Menjadi jalan hidayah bagi mereka.
Meski mirip, menaklukkan hati dan memperdaya sepenuhnya berbeda. Akal
licik, mengelabui dan memperbodoh dengan lihai mungkin lebih mudah
merampas banyak hati, atau menuainya lebih cepat, namun buahnya tak bisa
sepenuhnya sama dengan buah ketulusan, takkan abadi.
Takluknya hati sepenuhnya menjadi rahasia Sang Pencipta. Kelicikan
tak sepenuhnya menjamin hati akan ditaklukkan, begitu pula kecerdikan
dan ketulusan, sama-sama bukan jaminan. Ia semata-mata karunia dari-Nya.
“Dan Yang mempersatukan hati mereka (orang-orang yang beriman).
Walaupun kamu membelanjakan semua (kekayaan) yang berada di bumi,
niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allah
telah mempersatukan hati mereka. Sesungguhnya Dia Maha Perkasa lagi Maha
Bijaksana.” (QS. Al Anfal: 63)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar