Dalam perjalanan, pemudik kadang menemukan sebuah tempat yang sangat indah dan nyaman. Dia pun tertarik, dan berhenti sebentar sekadar untuk melepas lelah dan menikmati keindahan tempat tersebut. Lalu dia akan meninggalkannya untuk melanjutkan perjalanan. Dalam hidupnya, manusia sedang berjalan ke kampung Akhirat. Kadang kehidupan dunia sangat menggodanya; harta, jabatan, pasangan, anak-anak, dan sebagainya. Tapi harus diyakini, bahwa semua itu suatu saat akan ditinggalkannya. Dia akan mati dan melanjutkan perjalanan.
Banyak
kesulitan yang dihadapi dalam perjalanan. Jalan macet, kendaraan mogok,
kecelakaan, dan sebagainya. Seorang pemudik menghadapi semua itu dengan penuh
kesabaran. Yang membuatnya sabar adalah keinginannya yang besar untuk bertemu
dan berkumpul dengan anggota keluarganya yang lain. Dalam kehidupan, Allah swt.
memberi seorang manusia berbagai macam ujian. Bila dia sabar dan ridha dengan
ujian tersebut, maka Allah swt. akan memasukkannya ke dalam surga, menggantikan
kesulitan dunia itu dengan kenikmatan di surga.
Tak jarang,
seorang pemudik tersesat di jalan menuju kampung halamannya. Sehingga
perjalanan pun bertambah jauh dan lama, atau bahkan dia tak sampai ke tempat
tujuannya. Inilah yang dialami oleh kebanyakan manusia dalam kehidupannya.
Selain yang diberi hidayah oleh Allah swt., adalah manusia-manusia yang
tersesat. Sebagian ada yang harus hidup sengsara dulu di dalam neraka selama
puluhan, ratusan, atau bahkan ribuan tahun. Baru kemudian dientaskan untuk
dipindahkan ke surga. Sebagian lagi ada yang selamanya hidup sengsara di dalam
neraka. Perjalanan kehidupannya sia-sia. Mereka tidak sampai ke kampung halaman
surga. Tempat-tempat mereka pun diwarisi oleh orang lain yang masuk surga.
Alangkah
bahagianya ketika seorang pemudik sampai ke kampung halaman. Dia bisa menemukan
makanan kesukaannya semasa kecil, bertemu dengan orang-orang yang dicintainya,
menghirup udara segar pedesaan dengan sungai-sungai yang masih jernih. Seluruh
lelahnya selama perjalanan pun sirna dalam sesaat. Ini sama dengan kebahagiaan
manusia ketika masuk ke dalam surga. Sirnalah segala jerih-payahnya sepanjang
kehidupan dunia. Kalaupun seorang manusia menjalani seluruh hidupnya dalam
kesengsaraan, hal itu seakan tidak pernah dirasakannya begitu dia masuk surga.
Rupa-rupa kenikmatan apa saja bisa ditemukannya. Bahkan dia akan dikumpulkan
dengan seluruh anggota keluarga besarnya yang masuk surga. Di mana? Di derajat
tertinggi yang didapatkan salah satu dari mereka.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar